Hal Hal Yang Dilakukan Untuk Mendapat Restu Orang Tua



Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

Pada dasarnya, seorang laki-laki yang sudah dewasa dan mandiri ketika menikah dengan seorang wanita pilihan hatinya, dia sama sekali tidak membutuhkan restu dari siapapun. Bahkan secara hukum fiqih, seorang laki-laki juga tidak butuh orang tua untuk duduk sebagai wali dalam akad nikah. Ijab kabul yang dilakukannya cukup dilakukan oleh dirinya sendiri.

Hal itu berbeda dengan seorang perempuan, dimana dalam urusan ijab kabul dalam akad nikah, justru dia tidak berwenang untuk menjalankannya sendiri. Seorang wanita justru tidak boleh melakukan akad nikah dan ijab kabul sendiri. Karena pada dasarnya Allah SWT memang tidak berikan wewenang itu kepadanya.

Yang Allah berikan wewenang untuk melakuan ijab kabul atas diri seorang wanita adalah ayah kandungnya yang sah. Dalam hal ini posisi ayah kandung menjadi wali atas anak gadisnya itu. Dan ayah kandung itulah yang nanti melakukan akad ijab dan kabul.

Jadi sesungguhnya kalau kita cermati, ijab kabul dalam syariat Islam hanya terjadi antara seorang laki-laki dan seorang laki-laki, bukan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Jadi seandainya kamu 'nekat' menikah tanpa restu siapa pun, asalkan semua rukun nikah terpenuhi, maka akad nikah itu secara hukum sudah sah. Dan telah dihalalkan anda dan istri anda menjadi pasangan suami istri dengan segala macam aktifitasnya.

Akan tetapi secara sosial, akan menjadi lebih baik jika kita menikah dengan restu orang tua. Karena kita hidup saling membutuhkan dan pastinya membutuhkan orang lain termasuk yang kita bahas disini adalah Support dari Orang tua dan keluarga.

Namun apa daya jika orang tua kurang srek dengan pilihan kita sebagai seorang anak, resiko tida di setujui atau tidak diberikan restu oleh orang tua terkadang menjadi momok mengerikan untuk kita semua yang ingin sekali menikah.

Hal hal yang saya lakukan pada saat itu untuk mendapatkan restu dari orang tua adalah :


1. Introspeksi diri terlebih dahulu
Mungkin ada hal hal yang orang tua kurang percaya kepada kita, misalnya selalu pulang selalu larut malam, ibadah yang kurang terjaga, kurangnya kesopanan, mungkin perubahan sikap yang menjadi lebih kasar atau kurangnya waktu untuk keluarga.

2. Lakukanlah perubahan positif
Jika kalian belum bekerja, mungkin cobalah untuk mencari pekerjaan agar orang tua lebih percaya kalau kalian sudah bisa mandiri secara finansial. Coba untuk memperbaiki kualitas ibadah jika kalian mungkin selama ini malas beribadah. dan coba hal hal lainnya yang membuat kalian menjadi lebih positif semenjak bersama dengan pasanganmu.

3. Mengenalkan pasangan kepada orang tua
Ada pepatah tak kenal maka tak sayang, jadi jangan takut untuk mengenalkan pasangan kepada orang tua, dan isi waktu waktu bersama dengan keluarga juga dengan pasangan. akan lebih baik jika bisa mengisi waktu luang bersama dengan keluarga dan pasangan secara bersamaaan, karena semakin banyak waktu yang di habiskan semakin orang tuamu mengenal pasanganmu.

4. Memberikan buah tangan kepada orang tua
Sering-sering ingat orang tua disaat kita pergi bersama dengan pasangan, bawalah buah tangan dengan embel embel dari si dia meskipun kita yang membelinya. upaya itu worth untuk di lakukan untuk memberikan kesan positif dari orang tua untuk pasanganmu.

5. Bicara 4 mata dengan orang tua
Jika semua cara yang simpel tersebut sudah dilakukan akan tetapi masih belum bisa memberikan impact positif untuk orang tua merestui, cobalah bicara 4 mata dengan orang tuamu. apa yang membuat mereka tidak merestui, dan cobalah untuk memperbaikinya. karena biasanya orang tua tidak merestui hanya karena kekhawatiran kekhawatiran yang sepele atau bisa juga karena orang tua punya pengalaman masa muda yang bisa menjadi pelajaran. disini kalian bisa menjelaskan mengenai rencana kalian kedepan, jelaskan bahwa kalian sudah siap menanggung resiko yang akan kalian hadapi dalam pernikahan, dan kalian akan mandiri secara finansial.

6. Bersabar dan memberikan waktu kepada orang tua
Jika semua hal sudah dilakukan cobalah untuk bersabar, bersabar bukan berarti cuma dirimu yang sabar tapi cobalah memberikan pengertian untuk pasanganmu agar lebih sabar dalam menanti restu dan berikan waktu kepada orang tua untuk menerima pasanganmu. memberikan waktu bukan berarti tanpa tenggat waktu, karena kamu sebagai laki laki harus bersikap untuk pasanganmu atau lebih baik lepaskan pasanganmu untuk bisa dibahagiakan oleh orang lain yang lebih siap darimu.

7. Menyerah atau Berjuang
Kalian definisikan kalimat ini dengan cara kalian sendiri, karena saya yakin kalian yang lebih tau posisi dan situasi yang kalian hadapi. karena saya pernah berada di posisi kalian, dimana sahabat dan keluargapun tidak bisa memberikan masukan positif yang membangun pada saat saya menghadapi hal ini.

Menurut saya pribadi meskipun dalam agama islam seorang laki-laki bisa menikah tanpa wali dan restu, yakinlah bahwa dimasa depan kalian akan bisa memperbaiki hubungan dan talisilaturahmi dengan orang tua dan keluarga, terutama dengan kelahiran sang buah hati yang akan menjadi pengobat dan penyembuh luka luka itu.

Semangat guys

Comments

Popular Posts