Mempersiapkan Mahar Terbaik

Mahar Terbaik


Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

Kali ini saya akan membahas mengenai mahar.

Karena mungkin pernikahan saya dan istri tidak direstui oleh Orang Tua saya, maka saya berusaha dengan segenap kemampuan yang saya puya pada saat ini untuk memberikan mahar terbaik untuk istri.

Namun dalam perjalanan untuk mempersiapkannya saya membaca dan mengikuti beberapa hadist Rosulullah SAW yang saya sukai dan menjadi rujukan bagi saya dalam memberikan mahar terbaik untuk calon istri saya pada saat ini.

Ahmad meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: إِنَّ مِنْ يَمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيْرُ صَدَاقُهَا وَتَيْسِيْرُ رَحِمُهَا. “Di antara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya dan memudahkan rahimnya.”
‘Urwah berkata: “Yaitu, memudahkan rahimnya untuk melahirkan.”
Abu Dawud meriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu anhu, ia mengatakan: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: يْـرُ النِّكَـاحِ أَيْسَـرُهُ. ‘Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah.'”
Dalam riwayat Ahmad: إِنَّ أَعْظَمَ النَّكَـاحِ بَرَكَةً أَيَْسَرُهُ مُؤْنَةً. “Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya.
Maka saat itu saya langsung memutar otak untuk memberikan mahar terbaik, pada saat itu ada cerita yang unik didalamnya.

Saya memiliki figura yang saya dapatkan pada saat ulang tahun saya entah yang keberapa, mungkin yang ke 20 tahun. "pada saat saya mempersiapkan mahar, usia saya sudah 29 tahun. jadi mungkin figura itu sudah kurang lebih 9 tahun ada di rumah.


Kurang lebih seperti ini penampakannya, dengan Tulisan Happy Birthday Ridho

Dan saya berinisiatif untuk membeli ukiran kayu jati muda Allah SWT & Muhammad SAW di pusat promosi industri kayu dan mebel di jatinegara kaum, jakarta timur kalau tidak salah dengan harga Rp. 75.000,- Harganya cukup murah untuk ukiran yang begitu indah.

Lalu saya bawa figura pemberian mantan kekasih ke tukang figura untuk dicat dan dilapisi belakangnya dengan warna hitam, dan di tempelkan ukiran tersebut di dalam figura dengan cat emas.


Kurang lebih biaya yang harus saya keluarkan untuk meretouch adalah sebesar Rp. 200.000,-


Pengerjaannya kurang lebih 1 hari, jadi saya tinggal dengan membayar DP Rp. 100.000,- dan pada saat pengambilan saya lunasi dengan membayar Rp. 100.000,- saat pertama kali melihatnya begitu puas dengan pengerjaannya (begini penampakannya setelah di retouch).


Lalu untuk maharnya Rp. 110.119,- saya kumpulkan kurang lebih 3 minggu uang logam Rp. 1.000,- rupiah  (110 pcs), uang logam Rp. 50,- rupiah (1 pcs),  uang logam Rp. 25,- rupiah (2 Pcs), uang logam Rp. 10,- rupiah (1 pcs), uang logam Rp. 5,- rupiah (1 pcs)  dan 0,5 sen (8 pcs)

Uang logam 50 rupiah, 25 rupiah, 10 rupiah, 5 upiah dan 0,5 sen dengan total Rp. 119 rupiah saya beli di pasar baru dengan harga kurang lebih pada saat itu Rp. 100.000,- (kalau tidak salah)

Jadi saya mempersiapkan mahar tersebut dengan total biaya, 485.000

Setelah lengkap semua saya cuci semua koin tersebut menggunakan odol dan sikat gigi lalu saya keringkan satu persatu menggunakan tisue.


dan mulailah saya berkreasi menggunakan lem tembak.



Hingga pada akhirnya selesai juga saya mempersiapkan mahar terbaik dengan kreasi dan barang barang yang seadanya.



Hingga kini mahar tersebut terpampang di rumah, yang selalu mengingatkan bagaimana perjuangan dalam menikah, membuat dan mempersiapkan mahar tersebut dan menguatkan tekat untuk menikah meskipun tanpa restu dari orang tua.

Untuk cerita mengenai Restu akan saya bahas di next post.



Untuk tambahan referensi mengenai Mahar bisa klik link di bawah ini :
https://almanhaj.or.id/3554-hal-hal-yang-berkaitan-dengan-mahar.html

Comments

Popular Posts