Membuat Undangan Pernikahan

UNDANGAN

Setelah selesai melewati persiapan tersebut pada akhirnya naik steplah kami ke arah Undangan.

Sebenarnya karena kami menikah di KUA (Kantor Urusan Agama) ya kami gak membutuhkan undangan, karena yang di undang hanya keluarga, saudara, sahabat dan teman dekat saja.

Tapi karena Nanda pada saat itu bekerja sebagai CRO (Customer Relation Officer) di PT MBB maka dibutuhkan Undangan sebagai syarat mengajukan Cuti Menikah selama 3 hari.

Maka kami berinisiatif menggunakan jasa design undangan yang banyak dan menjamur di instagram dengan biaya Rp. 100.000,- kalau tidak salah kami menggunakan Aladin Wedding Invitation @undanganmurahbekasi sehingga kami bisa mendapatkan softcopy undangan tersebut dan mensharenya sebagai syarat cuuti menikah.

Akan tetapi pada saat diajukan ada cerita yang lucu dan menarik, HR menolak dengan alasan tidak ada Hard Cover alias kami memberikannya cuma dengan diatas print kertas biasa.

Maksud kami pada saat itu, semua orang pastinya mendambakan untuk menikah dengan normal dengan persiapan yang luar biasa hebatnya. akan tetapi karena permasalahan kami yang begitu complicated, kami harus menikah dengan cara yang begitu sederhana.

Hanya sekedar saran untuk HR, jangan terlalu mempersulit karyawan yang ingin menikah. Apalagi pernikahannya benar dan resmi, gak mungkin kan kita menikah bohong bohongan atau untuk alasan saja supaya mendapatkan cuti terus pergi liburan. hahaha.

Hingga jadilah 2 design undangan, yang 1 menggunakan nama lengkap dan tittle yang lengkap pula dan yang satu hanya nama panggilan saja.

Alamatnya pun kami arahkan ke alamat keluarga di bogor karena pada dasarnya kami tidak menikah disana sebenarnya kami menikah di KUA Tebet di Jakarta. akan tetapi karena PT. MBB memiliki tradisi mengirimkan karangan bunga yang indah untuk setiap karyawannya yang menikah, maka kami settinglah alamat tersebut agar karangan bunga tersebut dapat diterima dengan baik.

Terima kasih untuk PT. Malaka Berkah Berlimpah atas karangan bunganya yang indah.